Kamis, 12 Juli 2012

LAPORAN KEGIATAN - FESTIVAL SENI ANAK JALANAN DAN PUTUS SEKOLAH




Latar belakang


Dalam dua tahun terakhir, jumlah anak-anak jalanan diseputar Cipanas-Pacet, Cianjur-Jawa Barat, diindikasikan mengalami peningkatan yang signifikan. Sekitar 20-30 anak jalanan, termasuk diantaranya yang berusia remaja, sering ditemui berkeliaran di Cipanas saat ini.
Ditambah lagi beberapa dari mereka sesekali ditemukan duduk-duduk difasilitas umum dalam keadaan mabuk (fly).  Diperkirakan lebih dari 10 orang anak dan remaja diantara mereka adalah pengguna narkoba. Kebanyakan yang mereka gunakan adalah lem dan obat-obatan (pil).
Belum lagi para buruh pasar cilik, 7-16 tahun, yang mayoritas putus sekolah, juga diperkirakan berjumlah sekitar 30 orang anak. Umumnya mereka berseliweran dilingkungan pasar Cipanas sejak jam 5 subuh hingga siang hari.
Jumlah anak jalanan dan putus sekolah tersebut di atas adalah lonjakan yang drastis sejak dua tahun terakhir dimana sebelumnya hampir tidak pernah ditemukan adanya seorang pengamen pun di Cipanas.
Relawan KPBM, sekumpulan pemuda yang perduli terhadap perkembangan sosial, pernah berusaha merangkul dan mengajak anak-anak jalanan dan buruh cilik itu untuk mengikuti bimbingan belajar, namun niat baik tersebut tidak disambut baik karena anak jalanan dan buruh cilik hanya berminat pada segala yang menghasilkan uang secara instan.
Kami semua memaklumi alasan mereka karena yang mereka fikirkan hanyalah kebutuhan perut mereka saat itu saja. Tak ada waktu bagi mereka untuk memikirkan tentang masa depan.
Itulah sebabnya Yayasan Binar dan KPBM kemudian sepakat untuk mengadakan sebuah event yang dirasa dapat menarik minat anak-anak jalanan tersebut. Yaitu : Festival Seni Anak Jalanan dan Putus Sekolah. Festival ini ditujukan untuk anak 15 tahun kebawah.




Tujuan utama  dari kegiatan ini adalah untuk merangkul anak-anak jalanan dan putus sekolah untuk mengenal dan lebih dekat dengan Yayasan Binar dan KPBM.
Dengan memiliki kedekatan hubungan secara emosional dengan para anak jalanan, diharapkan anak jalanan tersebut dapat diarahkan untuk kembali kesekolah atau memfasilitasi bakat dan minat mereka agar mereka dapat memiliki kemampuan untuk berpenghasilan lebih dengan cara yang lebih baik daripada sekedar mengamen atau melakukan pekerjaan kasar lainnya dan berkeliaran dijalan. Dengan demikian pertumbuhan jumlah anak jalanan dapat dikendalikan.
Selain itu, Yayasan Binar dan KPBM juga berharap dapat menyisipkan pesan-pesan moral seperti 'jauhi narkoba dan tindak kriminal lainnya', dengan demikian, kriminalitas yang disebabkan oleh anak jalanan juga dapat ditekan.


Waktu dan tempat kegiatan
Minggu, 8 Juli 2012 di Pasar Cipanas, 10.15 wib sampai 14.00 wib.

Metode kegiatan
1. Bimbingan untuk menghadapi kompetisi dan konselling (pra-kompetisi)
2. Kompetisi menyanyi dan membaca puisi
3. Penampilan dari para pengisi acara
4. Pembagian baju bekas gratis
5. Penampilan hasil karya gambar anak-anak binaan
6. Pemeriksaan kesehatan gratis

Peserta
Peserta lomba:
Setelah tereliminasi dalam proses bimbingan, yang dinyatakan lolos ke babak kompetisi adalah 10 orang anak jalanan (pria) + 1 orang non anak jalanan (pria).
Total peserta lomba = 11 orang (pria) 


 Pengisi acara:
1.      Pesan motivasi - Jimmy Hutama
2.      Musik Perkusi – Dung dung tak
3.      Musik Akustik –Beach Boy
4.      Pantomim - Asap Hitam
5.      Puisi - Adel
6.      Teatrikal – Anak Wayang

Panitia dan Fasilitator
Daftar panitia dan fasilitator terlampir

Juri
1. Jimmy Hutama, karyawan di sebuah NGO International di Jakarta
2. T. Deni (Bpk. Teten), Penilik Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
3. Wahyudi, perwakilan warga Cipanas


Anggaran: IDR 8.750.000
Realisasi: IDR 9.124.025 (Laporan Keuangan dapat diberikan bila diminta, siapapun diperkenankan untuk mempelajari Laporan Keuangan kegiatan)


Sumber pendanaan
1. Yayasan Binar
2. Para Donatur


Dampak Positif Kegiatan
Hal-hal positif yang didapat dari penyelenggaraan kegiatan ini antara lain:
1.      Para anak jalanan dan putus sekolah yang terdaftar sebagai binaan  makin memiliki rasa 'percaya' pada para pembina berkat ketulusan seluruh personnel yayasan Binar dan KPBM. Dengan demikian, para pembina dapat dengan leluasa menanamkan nilai-nilai yang ingin disampaikan seperti kasih sayang, kesantunan dalam mengamen atau pekerjaan kasar lainnya, pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, menabung, menjauhi narkoba dll.
2.      Para anak jalanan dan putus sekolah yang belum terdaftar sebagai binaan melihat hubungan yang akrab dan menyenangkan antara para pembina dan anak binaan yang merupakan teman-teman senasib mereka, sehingga setelah selesai kegiatan, tumbuh minat mereka untuk bergabung sebagai binaan.
3.      Masyarakat yang mengetahui/menonton kegiatan ini menjadi tersadarkan bahwa anak-anak tersebut membutuhkan perhatian dari seluruh pihak. Beberapa orang tua juga menyatakan berminat untuk menitipkan anak mereka kepada Yayasan untuk mendapatkan bimbingan.
4.      Petugas dari Dinas Sosial Cianjur memberikan apresiasi atas kegiatan ini dan menyatakan akan mendukung kegiatan-kegiatan lainnya di masa yang akan datang.
5.      Tawaran kerjasama dari LSM lain datang bersambut. Sebuah NGO bernama Yayasan Pijar mengundang Yayasan Binar untuk mendaftarkan anak-anak binaannya untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis. Disamping itu, undangan juga dilayangkan dari Komite seni rupa DKC Cianjur  bagi anak binaan yang mempunyai keterampilan menggambar untuk mengikuti kontes batik Cianjur yang akan diselenggarakan pada 15 juli 2012. Undangan Yayasan Pijar tersebut dilatarbelakangi oleh upaya yang pernah mereka lakukan sebelumnya untuk merangkul anak jalanan namun kurang berhasil karena mendapat sikap penolakan dari para anak jalanan. Hal ini menunjukkan adanya respon positif di masyarakat Cipanas yang semakin sadar dan perduli terhadap kondisi sosial disekitar Cipanas.

Tantangan dan harapan
1.      Pada awalnya, peserta yang mendaftar lebih dari 20 orang. Namun karena salah satu syarat untuk dapat tampil dalam kompetisi adalah harus mengikuti Bimbingan persiapan kompetisi, maka banyak dari peserta yang kemudian mengundurkan diri.
2.      Menghadiri bimbingan seminggu 3x membuat mereka kehilangan waktu untuk mendapatkan uang lebih banyak. Selain itu, beberapa anak jalanan yang kurang baik tabiatnya seringkali memprovokasi anak-anak lainnya untuk bermain atau mengamen daripada mengikuti bimbingan. Dengan mundurnya lebih dari 50% peserta, Yayasan Binar dan KPBM kehilangan kesempatan untuk menyampaikan pesan-pesan moral kepada mereka yang mundur. Namun demikian, hal ini tidak menjadikan Yayasan Binar dan KPBM patah semangat. Kegiatan lain akan digelar untuk merangkul mereka semua.
3.      Kurangnya dana menyebabkan Yayasan Binar tidak dapat menghadirkan pelatih vokal. Itulah sebabnya, penampilan peserta dalam lomba menyanyi kurang maksimal. Namun, dengan tanpa pelatih vokal ini justru ditemukan adanya talenta yang besar dari dua orang peserta, Yogi dan Yuda, yang perlu digali.
4.      Salah satu peserta mengalami keterbelakangan mental dan menjadi perhatiaan khusus kami.Ia berusia 19 tahun namun fisiknya masih seperti 12 tahun. Tidak bisa membaca ataupun menyanyi. Ia bernama Hariri. Pembina mengalami kesulitan dalam membimbing Hariri karena ia ingin membaca puisi namun ia belum dapat membaca. Bimbingan belajar membaca telah diupayakan dengan intensif namun waktu yang tersedia tidak cukup untuk membuatnya mampu membaca dengan lancar. Dengan semangat dan inisiatif yang tinggi Hariri memilih sendiri puisi yang ia sukai, lalu  pembimbing membantunya membaca dan menghafalkan bait demi bait puisi yang ia pilih. Walau tidak layak tampil, panitia dan pembina memutuskan untuk tetap menampilkannya melihat semangat yang menggebu-gebu baik pada saat bimbingan maupun pada saat menjelang hari pelaksanaan festival. Pada akhirnya, dengan segala keterbatasannya, Hariri tampil dengan penuh percaya diri.

Rencana Tindak Lanjut


Sebagai upaya untuk mengentaskan anak jalanan dan putus sekolah dari kehidupan mereka yang tidak jelas masa depannya, Yayasan Binar dan KPBM mengupayakan terjalinnya hubungan dengan berbagai pihak yang dapat memberikan bimbingan kepada para anak jalanan agar mereka dapat menjadi profesional dibidang yang mereka minati. Dengan metode bimbingan live skill seperti pelatihan bermusik, olah vokal, bimbingan seni rupa untuk yang berbakat melukis, menjahit, sablon dan  bimbingan lainnya. Harapannya, mereka dapat meningkatkan penghasilan sehingga tidak perlu lagi mengamen ataupun melakukan pekerjaan kasar lainnya serta berkeliaran di jalan.



Penutup
Yayasan Binar mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini diantaranya:
1.      Bpk. Kusmiaji, Kepala Pasar Cipanas yang sangat mendukung acara ini dengan menyediakan tempat dan keamanan gratis di areal pasar.
2.      Ibu Sofi Ginawati Spd, Kepala pusat pembinaan Pendidikan Luar Sekolah Pemuda & Olahraga  (Kapuswil 3 PLS PO) yang telah mengijinkan relawan KPBM menggunakan ruangannya untuk memberikan bimbingan.
3.      Bpk. T. Deni (Teten), Penilik Pendidikan Luar Sekolah Kec. Cipanas.
4.      Bpk. Dindin, Kasi Dinas Sosial Kab. Cianjur atas dukungan & bimbingannya.
5.      Para Donatur (sebagaimana tertuang dalam laporan keuangan terlampir)