Dalam
dua tahun terakhir, jumlah anak-anak jalanan diseputar Cipanas-Pacet,
Cianjur-Jawa Barat, diindikasikan mengalami peningkatan yang signifikan.
Sekitar 20-30 anak jalanan, termasuk diantaranya yang berusia remaja, sering
ditemui berkeliaran di Cipanas saat ini.
Ditambah
lagi beberapa dari mereka sesekali ditemukan duduk-duduk difasilitas umum dalam
keadaan mabuk (fly).
Diperkirakan lebih dari 10 orang anak dan remaja diantara mereka adalah
pengguna narkoba. Kebanyakan yang mereka gunakan adalah lem dan obat-obatan
(pil).
Belum
lagi para buruh pasar cilik, 7-16 tahun, yang mayoritas putus sekolah, juga
diperkirakan berjumlah sekitar 30 orang anak. Umumnya mereka berseliweran
dilingkungan pasar Cipanas sejak jam 5 subuh hingga siang hari.
Jumlah
anak jalanan dan putus sekolah tersebut di atas adalah lonjakan yang drastis
sejak dua tahun terakhir dimana sebelumnya hampir tidak pernah ditemukan adanya
seorang pengamen pun di Cipanas.
Relawan KPBM, sekumpulan pemuda yang
perduli terhadap perkembangan sosial,
pernah berusaha merangkul dan mengajak anak-anak jalanan dan buruh cilik itu
untuk mengikuti bimbingan belajar, namun niat baik tersebut tidak disambut baik
karena anak jalanan dan buruh cilik hanya berminat pada segala yang
menghasilkan uang secara instan.
Kami
semua memaklumi alasan mereka karena yang mereka fikirkan hanyalah kebutuhan
perut mereka saat itu saja. Tak ada waktu bagi mereka untuk memikirkan tentang
masa depan.
Itulah
sebabnya Yayasan Binar dan KPBM kemudian sepakat untuk mengadakan sebuah event yang dirasa dapat menarik minat anak-anak
jalanan tersebut. Yaitu : Festival Seni Anak Jalanan dan Putus Sekolah. Festival
ini ditujukan untuk anak 15
tahun kebawah.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk merangkul anak-anak
jalanan dan putus sekolah untuk mengenal dan lebih dekat dengan Yayasan Binar
dan KPBM.
Dengan
memiliki kedekatan hubungan secara emosional dengan para anak jalanan,
diharapkan anak jalanan tersebut dapat diarahkan untuk kembali kesekolah atau
memfasilitasi bakat dan minat mereka agar mereka dapat memiliki kemampuan untuk
berpenghasilan lebih dengan cara yang lebih baik daripada sekedar mengamen atau melakukan pekerjaan kasar
lainnya dan berkeliaran dijalan. Dengan demikian pertumbuhan
jumlah anak jalanan dapat dikendalikan.
Selain
itu, Yayasan Binar dan KPBM juga berharap dapat
menyisipkan pesan-pesan moral seperti 'jauhi narkoba dan tindak kriminal
lainnya', dengan demikian, kriminalitas yang disebabkan oleh anak jalanan juga
dapat ditekan.
Waktu
dan tempat kegiatan
Minggu,
8 Juli 2012 di Pasar Cipanas, 10.15 wib sampai 14.00 wib.
Metode
kegiatan
1.
Bimbingan untuk menghadapi kompetisi dan konselling (pra-kompetisi)
2.
Kompetisi menyanyi dan membaca puisi
3.
Penampilan dari para pengisi acara
4.
Pembagian baju bekas gratis
5.
Penampilan hasil karya gambar anak-anak binaan
6.
Pemeriksaan kesehatan gratis
Peserta
Peserta
lomba:
Setelah tereliminasi dalam proses bimbingan, yang dinyatakan lolos ke babak kompetisi adalah 10 orang anak jalanan (pria) + 1 orang non anak jalanan
(pria).
Total peserta lomba = 11 orang (pria)
Pengisi
acara:
1.
Pesan motivasi - Jimmy Hutama
2.
Musik Perkusi – Dung
dung tak
3.
Musik Akustik –Beach
Boy
4.
Pantomim - Asap Hitam
5.
Puisi - Adel
6.
Teatrikal – Anak
Wayang
Panitia
dan Fasilitator
Daftar
panitia dan fasilitator terlampir
Juri
1.
Jimmy Hutama, karyawan di sebuah NGO International di Jakarta
2. T. Deni (Bpk. Teten), Penilik
Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
3.
Wahyudi, perwakilan warga Cipanas
Anggaran:
IDR 8.750.000
Realisasi:
IDR
9.124.025 (Laporan Keuangan dapat diberikan bila diminta, siapapun diperkenankan untuk mempelajari Laporan Keuangan kegiatan)
Sumber
pendanaan
1.
Yayasan Binar
2.
Para Donatur
Dampak Positif Kegiatan
Hal-hal positif yang didapat dari
penyelenggaraan kegiatan ini antara lain:
1.
Para
anak jalanan dan putus sekolah yang terdaftar sebagai binaan makin memiliki rasa 'percaya' pada para
pembina berkat ketulusan seluruh personnel yayasan Binar dan KPBM. Dengan
demikian, para pembina dapat dengan leluasa menanamkan nilai-nilai yang ingin
disampaikan seperti kasih sayang, kesantunan dalam mengamen atau pekerjaan kasar lainnya,
pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, menabung, menjauhi narkoba
dll.
2.
Para
anak jalanan dan putus sekolah yang belum terdaftar sebagai binaan melihat
hubungan yang akrab dan menyenangkan antara para pembina dan anak binaan yang
merupakan teman-teman senasib mereka, sehingga
setelah selesai kegiatan, tumbuh
minat mereka untuk bergabung sebagai binaan.
3.
Masyarakat
yang mengetahui/menonton kegiatan ini menjadi tersadarkan bahwa anak-anak
tersebut membutuhkan perhatian dari seluruh pihak. Beberapa orang tua juga
menyatakan berminat untuk menitipkan anak mereka kepada Yayasan untuk
mendapatkan bimbingan.
4.
Petugas dari Dinas
Sosial Cianjur memberikan apresiasi atas kegiatan ini dan menyatakan
akan mendukung kegiatan-kegiatan lainnya di masa yang akan datang.
5.
Tawaran kerjasama dari LSM lain datang bersambut. Sebuah
NGO bernama Yayasan Pijar mengundang Yayasan Binar untuk mendaftarkan anak-anak
binaannya untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis. Disamping itu,
undangan juga
dilayangkan dari Komite
seni rupa DKC Cianjur bagi anak binaan
yang mempunyai
keterampilan menggambar untuk mengikuti kontes batik Cianjur yang
akan diselenggarakan pada 15 juli 2012. Undangan Yayasan Pijar tersebut
dilatarbelakangi oleh upaya yang pernah mereka lakukan sebelumnya untuk
merangkul anak jalanan namun kurang berhasil karena mendapat sikap penolakan
dari para anak jalanan. Hal ini menunjukkan adanya respon positif di masyarakat
Cipanas yang semakin sadar dan perduli terhadap kondisi sosial disekitar
Cipanas.
Tantangan
dan harapan
1.
Pada awalnya, peserta yang mendaftar lebih dari 20 orang.
Namun karena salah satu syarat untuk dapat tampil dalam kompetisi adalah harus
mengikuti Bimbingan persiapan kompetisi, maka banyak dari peserta yang kemudian
mengundurkan diri.
2.
Menghadiri bimbingan seminggu 3x membuat mereka
kehilangan waktu untuk mendapatkan uang lebih banyak. Selain itu, beberapa anak
jalanan yang kurang baik tabiatnya seringkali memprovokasi anak-anak lainnya
untuk bermain atau mengamen daripada mengikuti bimbingan. Dengan mundurnya
lebih dari 50% peserta, Yayasan Binar dan KPBM kehilangan kesempatan untuk
menyampaikan pesan-pesan moral kepada mereka yang mundur. Namun demikian, hal
ini tidak menjadikan Yayasan Binar dan KPBM patah semangat. Kegiatan lain akan digelar
untuk merangkul mereka semua.
3.
Kurangnya dana menyebabkan Yayasan Binar tidak dapat
menghadirkan pelatih vokal. Itulah sebabnya, penampilan peserta dalam lomba
menyanyi kurang maksimal. Namun, dengan tanpa pelatih vokal ini justru
ditemukan adanya talenta yang besar dari dua orang peserta, Yogi dan Yuda, yang
perlu digali.
4.
Salah satu peserta mengalami keterbelakangan mental dan menjadi perhatiaan khusus
kami.Ia
berusia 19 tahun namun fisiknya masih seperti 12 tahun. Tidak
bisa membaca ataupun menyanyi. Ia bernama Hariri. Pembina mengalami kesulitan
dalam membimbing Hariri karena ia ingin membaca puisi namun ia belum dapat
membaca. Bimbingan belajar membaca telah diupayakan dengan intensif namun waktu
yang tersedia tidak cukup untuk membuatnya mampu membaca dengan lancar. Dengan semangat dan inisiatif
yang tinggi Hariri memilih
sendiri puisi yang ia sukai, lalu pembimbing membantunya membaca dan
menghafalkan bait demi bait
puisi yang ia pilih. Walau tidak layak tampil, panitia dan pembina memutuskan
untuk tetap menampilkannya melihat semangat yang menggebu-gebu baik pada saat bimbingan maupun
pada saat menjelang hari
pelaksanaan festival. Pada akhirnya, dengan segala keterbatasannya, Hariri
tampil dengan penuh percaya diri.
Rencana
Tindak Lanjut
Sebagai
upaya untuk mengentaskan anak jalanan dan putus sekolah dari kehidupan mereka
yang tidak jelas masa depannya, Yayasan Binar dan KPBM mengupayakan terjalinnya
hubungan dengan berbagai pihak yang dapat memberikan bimbingan kepada para anak
jalanan agar mereka dapat menjadi profesional dibidang yang mereka minati. Dengan metode bimbingan live skill seperti pelatihan bermusik, olah
vokal, bimbingan seni rupa untuk yang berbakat melukis, menjahit, sablon
dan bimbingan lainnya.
Harapannya, mereka dapat meningkatkan penghasilan sehingga tidak perlu lagi
mengamen ataupun melakukan pekerjaan kasar lainnya serta berkeliaran di jalan.
Penutup
Yayasan
Binar mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara
ini diantaranya:
1.
Bpk. Kusmiaji, Kepala
Pasar Cipanas yang sangat mendukung acara ini dengan menyediakan tempat dan
keamanan gratis di areal pasar.
2.
Ibu Sofi
Ginawati Spd,
Kepala pusat pembinaan Pendidikan
Luar Sekolah Pemuda & Olahraga (Kapuswil 3 PLS PO) yang telah
mengijinkan relawan KPBM menggunakan ruangannya untuk memberikan bimbingan.
3. Bpk. T. Deni (Teten), Penilik
Pendidikan Luar Sekolah Kec. Cipanas.
4. Bpk. Dindin, Kasi Dinas Sosial
Kab. Cianjur atas dukungan & bimbingannya.
5. Para
Donatur (sebagaimana tertuang dalam
laporan keuangan terlampir)